Bacalah!

Sabtu, 29 Oktober 2011

KISAH SI PENDOSA YANG MENGHARAP RAHMAT ALLAH


         Dihikayatkan, ada seorang laki-laki pendosa dari Bani Israil. Orang-orang kampung yang menjadi tetangganya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuannya itu, sehingga bermaksud ingin mengusirnya dari kampung tersebut agar terhindar dari azab, namun mereka tidak mampu. Hingga memohon kepada Allah agar menyelesaikan masalah mereka.
        Allah pun mewahyukan kepada Nabi Musa dan mengabarkan kejadian di kampung tersebut. Memerintahkan Nabi Musa untuk mengusir laki-laki itu. Sehingga akhirnya, laki-laki itupun pergi dari kampung tersebut menuju ke suatu kampung yang lain. Tetapi kembali Nabi Musa mengusirnya untuk yang kedua kali atas perintah Allah.
        Akhirnya laki-laki itu menuju ke suatu tempat yang belum pernah di singgahi oleh manusia. Jangankan manusia, burung-burung pun dan binatang-binatang lainnya belum pernah menyentuh tempat gersang tersebut.
        Ia jatuh sakit. Tubuhnya terjatuh di pasir gurun gersang tanpa ada seorangpun yang menolongnya.
Seketika itu ia berkata lirih,
        "Wahai Tuhanku! Jika Ibuku ada di sisiku saat ini,ia pasti akan menyayangiku dan menangisi atas kehinaanku ini. Jika Ayahku ada disini niscaya ia akan menolongku, memandikan dan mengkafankan aku. Jikalau Isteriku ada disisiku saat ini, ia akan menangisi kepergianku. Jika anak-anakku ada disisiku saat ini, mereka pasti akan menangis dan berdo'a kepadaMu : "Ya Allah! Ampunilah Ayahku yang lusuh, lemah, suka maksiat, Fasiq, terusir dari satu kota ke kota lain, dari kota ke desa dan terdampar di gurun gersang ini. Sekarang, ia sedang keluar dari dunia menuju akhirat dalam keadaan putus asa, kecuali dari rahmatMu."
       Laki-laki itu berkata lagi, "Wahai Allah! Jika Engkau telah memutuskan aku dari orang-tuaku, anak-anakku dan Isteriku maka janganlah Engkau putuskan aku dari rahmatMu (kasih-sayangMu). Wahai Allah! Jika engkau telah membakar hatiku dengan memisahkan aku dari mereka, maka janganlah Engkau bakar aku di nerakaMu karena maksiatku."
        Maka Allah mengutus bidadari yang menyerupai Ibu dan Isterinya. Mengutus pelayan-pelayan surga yang menyerupai anak-anaknya dan mengutus malaikat yang menyerupai Ayahnya. Mereka semua duduk disamping laki-laki yang sedang sekarat itu. Menangisinya seolah-olah seperti benar-benar keluarganya. Maka senanglah hatinya, seraya berdo'a, "Wahai Allah! Jangan Engkau putuskan aku dari rahmatmu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."   
        Laki-laki itu telah menggapai kasih sayang Allah, dalam keadaan suci, terampuni.
        Maka Allah memerintahkan Nabi Musa untuk ke gurun tersebut mengurus jenazah seorang walinya. Betapa kagetnya Nabi Musa ketika mengetahui bahwa Jenazah yang ia diminta untuk mengurusnya adalah Jenazah laki-laki yang pernah ia usir dahulu atas perintah Allah juga.
        Nabi Musa pun menanyakan keganjilan ini kepada Allah, "Wahai Allah! Bukankah dia ini adalah laki-laki pendosa yang telah aku usir dari Negeri atas perintahMu?"
Maka Allah pun menjawabnya, "Benar, wahai Musa! Ia adalah laki-laki yang pernah Aku suruh engkau mengusirnya. Tetapi kini Aku telah menyanginya karena rintihannya kepadaKu ketika ia sakit dan karena terpisahnya ia dari kampung halamannya dan dari orangtua, anak-anak dan isterinya. Aku mengutus bidadari yang menyerupai Ibunya, malaikat yang menyerupai ayahnya sebagai kasih sayangku atas kehinaannya dalam pengasingan- nya. Jika meninggal seorang yang terasing maka bersedihlah penduduk langit dan bumi karena kasihan kepadanya. Maka bagaimana Aku tidak mengasihaninya, padahal Aku Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

(diterjemahkan dari kitab 'ushfuriyah)

Mudah2an pada helaan nafas terakhir nanti, kita mampu ber-husnudzan kepada Allah, bahwa Ia akan mengampuni semua dosa-dosa kita...amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar